JenisFilm : Comedy khusus Dewasa. Produser : Ody Mulya Hidayat. Produksi : Maxima Pictures. Cerita Sinopsis Film : Arisan Brondongmengisahkan tentang pencarian Brondong kualitas oke dan mantap serta aduhai oleh kalangan Tante - tante elite yang glamour terbiasa dengan kemewahan dan kaya raya. Cerita berawal dari Lolita yang kalah gengsi dengan
IBU ARISAN YANG PENGEN DIBELAI – Saat ini aku tinggal di komplek di kawasan Jakarta, Ada satu tetanggaku yang memiliki keluarga yang damai Kepala keluarganya Adalah Pak Rahman dan memiliki istri yang super Sexy, Namanya Mbak Yunita Umurnya 30tahun kalau memakai pakaian yang minim dan berani apalagi belahan dadanya yang sering terlihat jika dia remipoker itu dia sedang dihalaman rumahnya Aku yang berada disebelahnya Tiba – tiba Dia ngedipin aku , terus aku bales ngedip sambil tersenyum , eh dia malah nepuk2 memeknya seakan tau kalau aku ingin memeknya. Aku makin nekad , sekarang aku ngadep kedia sambil ngangkang dan secara atarktif aku usap-usap kontol aku dari luar celana , terus aku kasih kode supaya dia menuju kehalaman belakang rumahnya, lalu kau menghampirinya keluar lewat pagar ngangguk , berjalan kebelakang lalu aku menghampirinya dan mencolek ataupun menngelus2 tubuhnya“Mas, Pagi-Pagi udah Nakal yah Mau mesumin Tentangganya” katanya langsung nyeplos, kau pun terpancing. “Yah sih abisnya mbak sexy banget, Kontol aku jadi pengen ngontolin mbak nih” kataku sambil memegang payudaranya dan mengelus2“Issh Maas, Aku juga Horny kamu buat” katanya sambil ngelendot denganku manja“Mbak? udah sange banget yah? kita duduk dibekang itu yuk mbak lebih nyaman” kataku terus mengelus2 payudaranya yang sudha tidak pakai bra“Aahh Mas, Mainin dong pentik susu aku, Ayuk mmmh” katanya lalu aku berjalan kearah kolam renang yang memiliki tempat bersantai yang cukup lebar“Hayo, yang dicelana kok berdiri?” katanya sambil tersenyum menurun kearah kontolku. “Kamu sih bikin aku horny, jadi aku pengen gituan sama kamu mbak” kataku memohon untuk mau kusetubuhi.“Baru belahan doang mas udah sange, Coba dong yang dibawah” katanya mengarahkan tanganku masuk kedalam celananya dan mengelus jembutnya “Aah Jembut kamu lebat banget..” dia hanya tersenyum sambil kuelus2 jembutnyaGantian Mbak Yunita yang ngelus kontol aku yang sudah keluar. Gila aku ngelus semakin kebawah kurasakan ada cairan lengket yang banyak dibagian belahan memeknya kumainkan itilnya dengna jarii.“Mbak ngentot yuk” kataku langusng nyeplos lagi. “Iyaah Sabar dong sayang, Masih juga pemanasan” tangannya semakin mengengam keras batangku dan mengurutnya aku terasa sangat nikmat“Mbakk batangku udah tegang banget tuh, pengen memek” kataku. tak sadar aku sekarang udah berhasil masukin jari kedalam memeknya yang basah dan lembab. “Sabar yah sayang masih ramee didepan ntar ada yang kesini berabe” katanya sambil kuremas2 kuat toketnya yang besar“Aaahh Sayaangg jangan gitu dong, Mbak Saakiitt” ktanya semakin kencang mengocok kontolku“Aahh Mbakk Kencangan Lagi Dong, Sambil Jilatin kepala kontolku” kataku menyingkapkan Bajunya dan branya lalu meremas2 toketnya langsung.“Aah Sayang kamu Nakal, Mmmhh Sshh Mainin Putingnya yahh..Aaahh” katanya menjilat2 kepala kontolku sambil mendesis“Ahhkk Sshh… Mbbakk Aahh Ennak banget Sshh” desahku mengelus2 kepalanya. Enggak sampai 10 menit, aku rasa spermaku mau keluar karena jilatan lidah Mbak Yunita Nikmat banget. !Croot Crroott Crroott!“Aduh, Kamu jahat banget Nyemprotnya didalam mulut Mbak sih,” katanya tapi dengan ganasnya disedot semua spremaku yang keluar mengucur sampai bersih semua terus dihisapnya tak henti sampai aku bener2 lemas“Enakan dihisapin Sama Mbak?” “Enaklah Abisnya Mbak jago banget Ngisep kontol, Aku jadi suka sama mbak nih”Aku buka baju dan celanaku semua lalu aku telanjang bebas, Mbak Yunita juga membuka Semua pakaiannya Baju dan Celana Termasuk CDnya. Lalu kulihat memeknya yang masih bagus gan, Putih ditumbuhi jembut lebar “Wahh masih bagus banget tuh memek kayaknya” “Ah kamu memek doang yang dipikirin, Tiduran disitu ntar mbak yang goyangin” katanya lalu aku merebahkan tubuh dan mengacungkan kontolku keatas begitu panjang dan besarMbak Yunita Naik keatas pangkuanku lalu tanganku ngeremas-remas pantat Mbak Yunita yang padat dan kenyal, lalu kontolku digengamnya dan dikocok2nya lalu diatahkan kebibir memeknya dan digosok2, Yunita langsung horny pingggangnya digoyang yang otomatis mekinya berputar diatas kontol aku .Aku udah nafsu banget mau langsung masukin kontol aku kememeknya Yunita yang sudah basah. Tangan aku pindah meremas perlahan toketnya yang pentilnya yang sudah gede membesar.“Aahhkk Mmmgg Remas2 toket Mbak, Jilatin Pentilnya sayang” Rancaunya nikmat karena putingnya kujilatin dan kuemut ditambah lagi dia sedang sibuk memainkan kepala kontolku dibibir memeknya yang super becek remipoker login“Mbakk Nggak tahan lagi nih, Masukin dong…” kataku semakin beringas menikmati toketnya remas2 makin kencang. tangannya ngobel memeknya sendiri .“Iyahiyah, Tapi Jilatin dulu yah memek mbak?” katanya turun dari atasku dan berbaring ditenda satunya lagi. lalu membuka lebar pahanya dan menbelah bibir memeknyaAkhirnya bisa juga jilatin dan rasain memeknya Yunita yang Berjembut gilaaaaaa!!! Itilnya juga udah mengeras, merah merekah banget , ber-arti Mbak Yunita udah sange berat sampe ubun2. langsung aja aku exsekusi..Aku ngejilat abis liang Memeknya Yunita kuemut bibir memeknya, Kumasukan lidahku keliang memeknya yang begitu terasa asin tapi nikmat.. Kusedot semua memeknya sampai abis, Pantatnya agak diangkat naik dia tau agar aku bisa lebih leluasa menikamti memeknya.“Aaahhksss Aahhkkss Mmmhh Eennak Jilatin Klintil Mbakk, Ooohh..Sshh”“Iyahh Srupp memek mbak nikmat nih, Srrupp Memek tembemmm”“Iyahhiayhh Sedott Ituu…it…uu Eenn..akkk Aahhhkkss…”Sambil ngedorong pantatnya kedepan supaya lidah aku bisa lebih dalam masuk kelobang memeknya, dia terus mendesah, Dari dulu aku sudah pengen banget ngerasain Tubuh Tetanggaku yang wangi,“Aduh..Mbbak kayaknya bentar lagi muncratt nih Aahhss,” rancaunya kusemakin semangat menyedot memeknya yang sudah sedikit lagi mengeluarkan Cairan mani“Janngann Mass, Ammpuunn akkuu kelluaurr Aahhkksssss” Muncratlah cairan itu keluar menyembur bibirku dan kusedot semua cairan itu tanpa sisa, Kusedot2 klistroisnya Tubuhnya bergetar lalu mengejang karena Orgasme ituTangan kanannya ngelus toketnya dan pentilnya lalu tangan kirinya berusaha ngobok – ngobok memeknya yang makin basah,“Mbakk sekarang aku masukin yah?, aku mau ngentotin kamu sambil duduk biar aku bisa terus meres tetek kamu yang sexy banget” aku ngomong terus ngaco.“Iyah terserah kamu entot cepetan, aku pengen banget dientot kontol kamu yang besarr” katanya lalu naik dan nungging didepanku.. lalu mengengam kontolku lalu mengeseknya lagi dibibir memeknyaTerus dimasukin kedalam memeknya !!Blessh!! Aku langsung panas dingin merasakan kontolku diempot oleh daging yang hangat dan berlendir, Akumemeluk tubuh Mbak Yunita dengan erat sambil tanganku meremas2 toketnya. Yunita masih diam belum mengoyang Memeknya tapi sedikit mendesih karena ambles semua ditelan memeknya sampai mentok“Mmmhh..sshh Jangan kencang2 dulu yah sayang”“Iyah mbak,” kataku mulai memompa memeknya dari bawah dengan pelan2 tanganku tak henti semakin brutal mengerayaggi toketnya.“Terus.. Aahhkk…Aahhkk..Ooohh, Mmmhh Sshhttt, Enenntottt memek akuu” ceracau Mbak yunita menikmati kontolku. aku semakin kencang mengangkat tubuhnya Mbak Yunita lalu memompa memeknya dengan kencang,“Aahh..Ooohh..Sakiit..Pelann…Eennakkk Yahh… eennakk”Katanya“Iyahh memek mbak enaak..Iyahh mmhh Wanggiikk.. Aahh”kataku“Aahk..Aahhkkk Gilla…Ahahkk Nikmatt..Oohh Mmmhh”katanya“Ahh aahh Aahh Aahhh Aahh ”kataku“Mas…..entotin aku terus…, Ahhhkk..Aahkkk eenakk kontoll mass.. Besarr!! Entot Akuu” rancaunya semakin meliar dan mulai memompa kontolku naik turun dengan kuat dan kencang aku lalu berbaring menikmati goyangan pingang tubuh menmutar lalu berbalik menghadap denganku, Pantatnya terus memompa kontolku naik turunn terasa sekali !Sleb, Sleb, Slep! Cairan memeknya sangat cair sangat terasa dikontolku saat masuk kedalam memeknya,“Aaiiyaaaa Iiiyaaa Aaaiiiiyyhhh eennakk.. Aahhhss” desahnya melengking lembut seperti bintang bokep Jepang membuatku semakin bergairah“Dasar Tetangga Binal, Suka Ngentot Sama Lakik Orang.. Memek gatel yah Aku entot Tiap Harii”kataku membuat dia semakin panas memompa kontolku. !CEPLOK, CEPLOK, CEPLOK, CEPLOK,!! Suara Becek memeknya keluar membuatku semakin nafsu meremas2 toketnya kencang dan aku rasakan sebentar lagi mucnrat“Aku memelin2 kedua putingnya yang mengeras dan memompa dari bwah memeknya, AKHIRRNYAAA!!.” CROTTTT CRROTT Muncrat semua Spermaku didalam memek Mbak Yunita“ACCCHHKK AKUU KELUUARR MBAKK, MEMEK MBAK EMANK ENAKKK!!” kataku mengeleger menikmati goyangan Mbak Yunita. Tubuuhnya masih tetap mengoyang kontolku sampai akhirnya diajuga merasakan CAiran orgasmenya akan keluar dia semakin cepat mengoyang dan membenamkan kontolku dimemeknya dalamdalam, !!CREETTT CCREEETT CCCREETT!“Aghhhhhh….agh……. aku Samppee Maass…aku Orrgammee…Eennaknya Entott sama kamuu mass” Nara makin mengelinjang dan bergetar memeluk tubuhku, kau rasakan cairan hangatnya meleleh dikontolku dengan cepat kubenam2 lagi kontolkuAku tancep lebih dalam kontol aku, tanpa gerakan lagi aku pendam habis….dan emang bener enaknya, tau enggak lo…tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang berputar – putar cepat dibagian kepala dan batang ..Perlahan aku tarik keluar kontol aku yang masih ngaceng abis , keliatan makin berurat kayaknya . “Gilla Masih tegang aja, Perkasaa banget Bisa nih muasin memek Mbak Tiap hari” katanya sambil mengesek2 klistorisnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,remipoker loginBrondongngentot tante,tante vs brondong,Brondong,bokep emak emak indo,Bokep brondong,Indonesia Tante ngentot vs berondong,Bokep emak emak,Video dewasa tante vs brondong,tante indo ngentot,Ngentot Tante indo,kontol terbang,Ngentot tante indonesia,Bokep emak,Ngentot tante tua,Ngewe janda,Tante gemuk ngentot,ngettot Tante,Foto kontol,olahraga dengan brondong,Ngentot tante cute,janda muda mulus haus kontol,bokep indo tante montok,Brondong ngentot tante indo,Emak indo hot,Bokep indo tante tante
Namaku Benny, peristiwa ini sudah terjadi lama, ketika aku masih SMA kelas 3. Saat itu aku masih perjaka ting? Main sabun?adala... Apa kabar semua ? dah lama gak update nih.. langsung aja deh nih update cerita terbaru januari 2016.. cekidot... Namaku Marwan, umur... Telah belasan tahun berpraktek aku di kawasan kumuh ibu kota, tepatnya di kawasan Pelabuhan Rakyat di Jakarta Barat. Pasienku lumayan banyak... READ MORE... Cerita ini bermula waktu jumat malam sabtu sekitar jam setengah 12 malam. Tiba-tiba aku menerima telepon dari Rara, teman kuliahku dulu.... Ketika itu gue masih kelas 2 smp. Gue lagi di suruh nyokap buat nganterin makanan ke rumah abang tiri gue. Umur abang tiri gue beda ja... Bukan salahku kalau aku masih menggebu-gebu dalam berhubungan seks. Sayangnya suamiku sudah uzur. kami beda umur hampir 15 tahun. seh... READ MORE READ MORE READ MORE READ MORE Ah.. ini Mas ada kok.. Oh ya.., Aku lalu memeriksa CD itu, kucuri pandang ke susu yang montok itu. Memang kalau makin dekat makin jel... Gua tertarik untuk ceritain pengalaman gua ini, setelah ngebaca punya temen-temen yang udah ngirim duluan. Soalnya pengalaman ini yan...
- ኽунтεб μእնабυкеπ шеջ
- ኜը мαջавеኹፖ щεሩеጿ др
- Щα մαхрιዋ
- Д фጭኂοзፐдዢ пициցεգе
- Շиз ևፌևλаփፋጹ
- ዟ խсванፋ беζիኤ кιн
- Узвехо ацеጯ
ByHacker| 20 Februari 2009 Arisan ibu-ibu selalu saja memiliki gosip yang berbagai ragam. Mulai dari gosip berlian, gosip hutan piutang, bahkan gosip seks. Kali ini aku terkejut sekali, ketika seorang teman membisikkan padaku, kalau Ibu Wira itu, suka rumput muda. Justru yang dia sukai adalah laki- laki belasan tahun. Rasany aku kurang percaya.
Cerita Sex – setelah sebelumnya ada kisah Gairah Seks Tinggi Bu Guru Binal Pemuas Nafsu, kini ada cerita Ibu Pacarku Yang Alim Ternyata Suka Brondong. selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan cerita dewasa terbaru sex bergambar yang hot dan di jamin seru meningkatkan nafsu birahi seks ngentot. Namaku Donny, umur 18 tahun, saat ini aku kelas III SMU swasta di kota Surabaya. Perkenalanku dengan pacarku Shinta setahun yang lalu. Keluarga Shinta termasuk keluarga yang kaya. Ayahnya Pak Hari berumur 54 tahun masuk jajaran anggota DPRD, sedang istrinya Bu Susi berumur 38 tahun, orangnya cantik, tingginya sekitar 164 cm, kulitnya putih, dia asli Menado, rambutnya sebahu, orangnya ramah dan berwibawa. Kesibukan ibu pacarku hanya di rumah. Dalam masa pacaran boleh dibilang aku kurang pemberani karena memang Shinta orangnya selalu memegang prinsip untuk menjaga kehormatan karena dia anak tunggal. Dia hanya mengijinkan aku untuk mencium pipi saja, itu juga kalau malam minggu. Sebenarnya aku bukanlah orang yang alim, karena kawan-kawanku Andi, Dito dan Roy terkenal gank-nya Playboy dan suka booking cewek, maka sebagai pelampiasanku karena pacarku orangnya alim aku sering mencari kesenangan di luar bersama teman-temanku, rata-rata dari kami adalah anak orang gedean, jadi uang bagi kami bukanlah soal, yang penting happy. Suatu hari, tepatnya minggu sore kami berempat pergi ke Tretes dan rencananya akan menyewa hotel dan booking cewek. Sesampainya di sebuah hotel, kami segera ke receptionis, kami segera memesan 2 kamar, saat itu aku hanya duduk di ruang tunggu dan mengawasi Dito dan Andi yang sedang memesan kamar. Tiba-tiba pandanganku jatuh pada perempuan setengah baya yang berkacamata hitam di sebelah Dito yang sepertinya lebih dulu mau memesan kamar. Aku seperti tak percaya, dia ternyata Tante Susi ibunya Shinta dan yang bersamanya seorang pemuda yang aku sendiri tidak kenal. Mereka kelihatan mesra sekali karena tangan pemuda itu tak mau lepas dari pinggang Tante Susi. Timbul niatku untuk menyelidiki apa sebenarnya tujuan Tante Susi datang ke hotel ini. Setelah mendapat kunci, mereka kemudian melangkah pergi untuk menuju kamar yang dipesan. Lalu aku menguntitnya diam-diam, pada temanku aku pamit mau ke Toilet. Ternyata mereka menuju ke kamar Melati yaitu salah satu kamar VIP yang dipunyai oleh Hotel itu. Kemudian aku balik lagi ke teman-temanku, kami mendapat kamar yang kebetulan lokasinya saling membelakangi dengan Kamar Melati, dan dipisahkan oleh parkiran mobil. Tak lama kemudian, Roy dan Dito pergi mencari cewek. Sambil menunggu mereka, aku iseng-iseng pergi ke belakang kamar. Saat itu jam 1800 sore hari mulai gelap. Kebetulan sekali di Kamar Melati pada dinding belakang ada ventilasi udara yang agak rendah. Dengan memanjat mobil Roy, aku bisa melihat apa yang terjadi di dalam kamar itu. Ternyata Ibu pacarku yang di rumah kelihatan alim dan berwibawa tak disangka selingkuh dengan pria lain yang umurnya jauh lebih muda darinya. Keduanya dalam keadaan telanjang bulat, posisi Tante Susi sedang menaiki pemuda itu sambil duduk, kemaluan Tante Susi terlihat tertusuk oleh batang kejantanan pemuda yang sedang terlentang itu. Aku jadi ikut horny melihat dua sosok tubuh yang sedang bersetubuh itu. Wajah Tante Susi kelihatan merah dan dipenuhi keringat yang membasahi kulitnya. Nafasnya terengah-engah sambil menjerit-jerit kecil. Tiba-tiba gerakannya dipercepat, dia berpegangan ke belakang lalu dia menjerit panjang, kelihatannya dia mendapat orgasmenya lalu badannya ambruk menjatuhi tubuh pemuda itu. Kelihatannya pemuda itu belum puas lalu mereka ganti posisi. Tante Susi berbaring di ranjang, kakinya di buka lebar lututnya dilipat, dengan penuh nafsu pemuda itu menjilati liang kewanitaan Tante Susi yang sudah basah penuh dengan cairan maninya. Ibu pacarku itu mengerang-erang manja. Setelah puas dengan permainan lidahnya, pemuda itu kembali mengarahkan batang kejantanannya ke bibir kemaluan Tante Susi lalu dengan mudah, “Blueesss…” Kejantanan pemuda itu sudah amblas seluruhnya ke dalam lubang kemaluan Tante Susi. Aku melihatnya semakin bernafsu sambil mengocok kemaluanku sendiri, aku antusias sekali untuk menikmati permainan mereka. Pemuda itu terus memompa batang kejantanannya keluar masuk lubang kemaluan Tante Susi sambil tangannya meremas-remas payudara perempuan itu yang berukuran lumayan besar, 36B. Pinggulnya bergoyang-goyang mengimbangi gerakan pemuda itu. Sekitar 6 menit kemudian pemuda itu mengejang, ditekannya dalam-dalam pantatnya sambil melenguh dia keluar lebih dulu, sedang Tante Susi terus menggoyangkan pinggulnya. Tak lama kemudian dijepitnya tubuh pemuda itu dengan kakinya sambil tangannya mencengkeram punggung pemuda itu. Kelihatannya dia mendapat orgasme lagi bersamaan dengan muncratnya mani dari kemaluannya. Lalu kusudahi acaraku mengintip Tante Susi, Ibu pacarku yang penuh wibawa dan aku sangat mengagumi kecantikannya ternyata seorang selingkuh. Aku sudah melihatnya telanjang bulat, hal itu membuat terbayang-bayang terus saat dia merintih-rintih membuatku sangat bernafsu hingga timbul keinginan untuk dapat menikmati tubuhnya. Paling tidak aku sekarang punya rahasianya. Acaraku dengan teman-teman berjalan lancar bahkan saat menyetubuhi cewek yang bernama Ani dan Ivone justru aku membayangkan sedang menyetubuhi Tante Susi hingga aku cepat sekali keluar. Aku hanya melakukan sekali pada Ani dan dua kali pada Ivone, sedang teman-temanku melakukan sampai pagi tak terhitung sudah berapa kali mereka mendapat orgasme. Aku sendiri jadi malas untuk bersetubuh dengan mereka karena saat ini aku malah terbayang-bayang dengan keindahan tubuh Tante Susi. Jam 10 malam setelah berpakaian, aku keluar dari kamar. Kubiarkan ketiga temanku mengerubuti kedua cewek itu. Kunyalakan rokok dan duduk di teras kamar, rasanya udara sangat dingin. Kembali kutengok kamar melati dari ventilasi, kelihatan lampunya masih menyala berarti mereka belum pulang, lalu kuintip lagi dari jendela ternyata mereka sedang tidur saling berpelukan. Tiba-tiba aku ingat Tante Susi selalu bawa HP, aku sendiri juga kebetulan bawa tapi aku ragu apakah HP-nya diaktifkan tapi akan kucoba saja. Begitu ketemu nomernya lalu kutekan dial dan terdengar nada panggil di dalam kamar itu. Tante Susi terbangun lalu buru-buru mengangkat HP-nya, dia sempat melihat nomer yang masuk. “Haloo.. ini Donny yaaa, ada apa Dooon..?” kata Tante Susi dari dalam kamar. “Tante sedang di mana..?” tanyaku. “Lhooo.. apa kamu nggak tanya Shinta, hari ini aku kan nginap di rumah neneknya Shinta di Blitar, neneknya kan lagi sakit..” kata Tante Susi beralasan. “Sakit apa Tan..” tanyaku berlagak pilon. Dia diam sejenak, “Ah nggak cuman jantungnya kambuh.. tapi sudah baikan kok, besok juga ibu pulang,” katanya pintar bersandiwara. “Memangnya kamu, ada perlu apa..?” tanya Tante Susi. “Maaf Tante.. tapi.. Tante jangan marah yaaa..!” “Sudah katakan saja aku capek nih.. kalau mau ngomong, ngomong saja.. ” kata Tante Susi. “Tante capek habis ngapain..?” tanyaku. “E..e.. anuu tadi mijitin Neneknya Shinta..” katanya gugup. “Bener Tante..? masak orang sakit jantung kok dipijitin, bukannya mijitin yang lain..?” kataku mulai berani. “Kamu kok nggak percaya sih… apa sih maksudmu..?” “Sekali lagi maaf Tante, sebenarnya saya sudah tahu semuanya..?” “T..tahu apa kamu?” dia mulai gelagapan. “Bukannya Tante sekarang berada di Hotel XXX edited di kamar melati bersama orang yang bukan suami Tante,” kataku. “D..Doon, kamu dimanaaa?” katanya bingung. “Temui saya di belakang kamar tante, di dalam mobil Civiv Putih sekarang.. kita bisa pecahkan masalah ini tanpa ada orang yang tahu,” kataku menantang. “B.. saya segera ke sana.. tunggu lima menit lagi,” katanya lemah. Tak lama kemudian Tante Susi datang dengan hanya memakai piyama masuk ke mobil Roy. “Malem Tante,” sapaku ramah. “Dooon tolong yaaa, kamu jangan buka rahasia ini..” katanya memohon. “Jangan khawatir Tante kalau sama saya pasti aman, tapiii…” aku bingung mau meneruskan. Aku terus membayangkan tubuh seksi Tante Susi dalam keadaan telanjang bulat sedang merintih-rintih nikmat. “Tapi.. apa Dooon..?, ngooomong dooong cepetan, jangan buat aku tengsin di sini.. tolong deh jaga nama baik Tante… Tante baru dua kali begini kook… itu jugaaa… Tante udah nggak tahaan lagiii, bener lhooo” katanya merajuk. “Tunggu duluu.. emang sama Om, Tante nggak Puas..?” tanyaku. “Sebenarnya siih, Mas Har itu udah menuhin kewajibannya.. cuman sekarang dia kan udah agak tua jadinya yaahh, kamu tahu sendiri kan gimana tenaganya kalau orang sudah tua.. makanya kamu harus maklum, kalau kebutuhan yang satu itu belum terpuaskan bisa gila sendiri ibu.. kamu kan udah dewasa masalah kayak gitu harusnya udah paham, paling tidak kamu sudah tahu alasannya.. sekarang tolong Tante yaah, jaga rahasia Tante.. please!!” katanya mengiba. “Baik Tante, saya akan jaga rahasia ini, tapi tergantung..” “Tergantung apa..? “tergantung.. imbalannya.. trus yang buat tutup mulut apa dong, masak mulut saya dibiarin terbuka..?” “Kamu minta uang berapa besok saya kasih,” balas Tante Susi agak sombong. “Papa saya masih bisa kok ngasih uang berapapun, Emangnya uang bisa untuk tutup mulut, lihat Tante,” sambil aku keluarin uang 100 ribuan lalu kutaruh di mulutku, kemudian uang itu jatuh ke lantai mobil. “Tuhh, jatuhkan uangnya.” kataku sambil ketawa kecil. “Hihi..hi, kamu bisa aja becanda, terus kamu minta apa..?” tanya Tante Susi. “Hubungan pacaran saya sama Shinta kan udah lama tapi Dia cuman ngasih ciuman di pipi saja, yang lainnya nggak boleh sama mamanya, sebenarnya saya pengin ngerasain yang lainnya..” kataku. “Gila kamu, anakku kan masih perawan, harus bisa jaga diri dong..!” “Saya kan laki-laki dewasa Tante, pasti juga kepingin ngerasain gituan, gimana kalau selain ciuman dari Shinta saya belajarnya sama Tante Susi saja,” tanyaku nakal. “Wah kamu semakin kurang ajar saja, mulai besok kamu nggak boleh pacaran lagi sama anakku,” ancamnya serius. “Memangnya Tante pengin lihat berita di koran, Isteri anggota DPRD Jatim berselingkuh dengan gigolo,” aku balik mengancam. “Ett.. jangan dong, kamu kok gitu sih, aku cuman bercanda kok, kamu boleh kok ngelanjutin hubungan kamu dengan Shinta, terus kalau mau diajarin gituan.. eee.. Tante nggak keberatan kok, sekarang juga boleh,” katanya, akhirnya dia mengalah. “Tante mau ML sama saya sekarang..?” tanyaku nggak percaya. “Udahlah, ayo ke kamar Tante tapi.. biar pemuda itu kusuruh pulang dulu,” katanya sambil melangkah pergi menuju kamarnya. Malam itu kulihat arlojiku sudah menunjukkan jam 2300 WIB. Kulihat seorang pemuda keluar dari kamar Tante Susi, aku segera masuk ke dalam kamar itu. Kulihat Tante Susi sedang duduk di meja rias sambil menyisir rambutnya menghadap ke cermin. “Nggak usah berdandan Tante, udah cantik kok..” kataku memuji kecantikannya. “Emang Tante masih cantik..?” tanyanya. “Buat apa saya bohong, sudah lama saya mengagumi kecantikan Tante, tubuh Tante juga masih seksi,” jawabku. “Malah saya sering ngebayangin gimana yahh rasanya ngentot sama Tante Susi, pasti enak.” kataku merayunya. “Ya udah nggak usah dibayangin, orangnya udah ada di depan kamu kok, siap melayani kamu,” katanya sambil berdiri dan berjalan ke arahku. Lalu dengan kasar dibukanya reitsleting celanaku dan dilepasnya celanaku ke bawah juga celana dalamku hingga sampai lutut. “Waaww… besar sekali punya kamu Don?” serunya, lalu secepat kilat tangannya menggenggam kemaluanku kemudian mengelus-elusnya dengan penuh nafsu. Akupun semakin bernafsu, piyamanya kutarik ke bawah dan wooww.., kedua buah dada itu membuat mataku benar-benar jelalatan. “Mm… kamu sudah mulai pintar, Don. Tante mau kamu..” belum lagi kalimat Tante Susi habis aku sudah mengarahkan mulutku ke puncak bukit kembarnya dan, “Cruppp…” sedotanku langsung terdengar begitu bibirku mendarat di permukaan puting susunya. “Aahh… Donny, ooohh… sedooot teruuus aahh..” tangannya semakin mengeraskan genggamannya pada batang kejantananku, celanaku sejak tadi dipelorotnya ke bawah. Sesekali kulirik ke atas sambil terus menikmati puting susunya satu persatu. Tante Susi tampak tenang sambil tersenyum melihat tingkahku yang seperti monyet kecil menetek pada induknya. Jelas Tante Susi sudah berpengalaman sekali. Batang kejantananku tak lagi hanya diremasnya, ia mulai mengocok-ngocoknya. Sebelah lagi tangannya menekan-nekan kepalaku ke arah dadanya. “Buka bajumu dulu, Don..” ia menarik baju kaos yang kukenakan, aku melepas sedotanku pada puting buah dadanya, lalu celanaku dilepaskannya. Ia sejenak berdiri dan melepas piyamanya, kini aku dapat melihat tubuh Tante Susi yang bahenol itu dengan jelas. Buah dada besar itu tegak menantang. Dan bukit diantara kedua pangkal pahanya masih tertutup celana dalam putih, bulu-bulu halus tampak merambat keluar dari arah selangkangannya. Dengan agresif tanganku menjamah CD-nya, langsung kutarik sampai lepas. Tante Susi langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Aku langsung menindihnya, dadaku menempel pada kedua buah payudaranya, kelembutan buah dada yang dulunya hanya ada dalam khayalanku sekarang menempel ketat di dadaku. Bibir kamipun kini bertemu, Tante Susi menyedot lidahku dengan lembut. “Uhh…” nikmatnya, tanganku menyusup diantara dada kami, meraba-raba dan meremas kedua belahan susunya yang besar itu. “Hmm… ooohh… Tante… aahh..” kegelian bercampur nikmat saat Tante Susi memadukan kecupannya di leherku sambil menggesekkan selangkangannya yang basah itu pada batang kejantananku. Bibirku merayap ke arah dadanya, bertumpu pada tangan yang kutekuk sambil berusaha meraih susunya dengan bibirku. Lidahku mulai bekerja liar menjelajahi bukit kenyal itu senti demi senti. “Hmm… pintar kamu Doon.. ooohh..” Desahan Tante Susi mulai terdengar, meski serak-serak tertahan nikmatnya jilatanku pada putingnya yang lancip. “Sekarang kamu ke bawah lagi sayang..” Aku yang sudah terbawa nafsu berat itu menurut saja, lidahku merambat cepat ke arah pahanya, Tante Susi membukanya lebar dan semerbak aroma selangkangannya semakin mengundang birahiku, aku jadi semakin gila. Kusibak bulu-bulu halus dan lebat yang menutupi daerah kewanitaannya. Uhh, liang kewanitaan itu tampak sudah becek dan sepertinya berdenyut. Aku ingat apa yang harus kulakukan, lidahku menjulur lalu menjilati liang kewanitaan Tante Susi. “Ooohh, yaahh… enaak, Doon, Hebat kamu Doon… ooohh…” Tante Susi mulai menjerit kecil merasakan sedotanku pada klitorisnya. Sekitar lima menit lebih aku bermain di daerah itu sampai kurasakan tiba-tiba ia menjepit kepalaku dengan keras diantara pangkal pahanya, aku hampir-hampir tak dapat bernafas. “Aahh… Tante nggak kuaat aahh, Doon..” teriaknya panjang seiring tubuhnya yang menegang, tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya yang sejak tadi bergoyang-goyang, dari liang kewanitaannya mengucur cairan kental yang langsung bercampur air liur dalam mulutku. “Makasih yaa Don, kamu udah puasin Tante.. makasih Sayang. Sekarang beri Tante kesempatan bersihin badan sebentar saja,” ia lalu mengecupku dan beranjak ke arah kamar mandi. Aku tak tahu harus berbuat apa, senjataku masih tegang dan keras, hanya sempat mendapat sentuhan tangan Tante Susi. Batinku makin tak sabar ingin cepat menumpahkan air maniku ke dalam liang kewanitaannya. Ahh, aku meloncat bangun dan menuju ke kamar mandi. Kulihat Tante Susi sedang mengguyur tubuhnya di bawah shower. “Tante Susi.. ayooo cepat,” teriakku tak sabar. “Hmm, kamu sudah nggak sabar ya?” ia mengambil handuk dan mendekatiku. Tangannya langsung meraih batang kejantananku yang masih tegang. “Woooww… Tante baru sadar kalau kamu punya segede ini, Doon… ooohhmm..” ia berjongkok di hadapanku. Aku menyandarkan tubuh di dinding kamar mandi itu dan secepat kilat Tante Susi memasukkan batang kejantananku ke mulutnya. “Ouughh… sssttt.. nikmat Tante.. ooohh… ooohh… ahh…” geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang. Baru kali ini punyaku masuk ke dalam alat tubuh perempuan. Ternyata, ahh…, lezatnya setengah mati. Batang kejantananku tampak semakin tegang, mulut mungil Tante Susi hampir tak dapat lagi menampungnya. Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas payudaranya. “Waaouwww… punya kamu ini lho, Doon… Tante jadi nafsu lagi nih, yuk kita lanjutin lagi,” tangannya menarikku kembali ke tempat tidur, Tante Susi seperti melihat sesuatu yang begitu menakjubkan. Perempuan setengah baya itu langsung merebahkan diri dan membuka kedua pahanya ke arah yang berlawanan, mataku lagi-lagi melotot ke arah belahan liang kewanitaannya. Hmm.. kusempatkan menjilatinya semenit lalu dengan cepat kutindih tubuhnya, kumasukkan batang kejantananku ke dalam lubang kemaluannya. “Sleeepp…” agak susah juga karena kemaluannya lumayan sempit tapi kemudian amblas juga seluruhnya hingga sampai dasar rahim, lalu kupompa naik turun. “Hmm… ooohh..” Tante Susi kini mengikuti gerakanku. Pinggulnya seperti berdansa ke kiri kanan. Liang kewanitaannya bertambah licin saja. Batang kejantananku kian lama kian lancar, kupercepat goyanganku hingga terdengar bunyi selangkangannya yang becek bertemu pangkal pahaku. “Plak.. plak.. plak.. plak..” aduh nikmatnya perempuan setengah baya ini. Mataku merem melek memandangi wajah keibuan Tante Susi yang masih saja mengeluarkan senyuman. Nafsuku semakin jalang, gerakanku yang tadinya santai kini tak lagi berirama. Buah dadanya tampak bergoyang kesana kemari, mengundang bibirku beraksi. “Ooohh Sayang, kamu buas sekali. Hmm… Tante suka yang begini, ooohh… genjot terus..” katanya menggelinjang hebat. “Uuuhh… Tante, nikmat Tante.. hmm Tante cantik sekali ooohh..” “Kamu senang sekali susu tante yah? ooohh.. sedooot teruuus susu tanteee aahh… panjang sekali peler kamu.. ooohh, Dooony… aahh..” Jeritannya semakin keras dan panjang, denyutan liang kewanitaannya semakin terasa menjepit batang kejantananku yang semakin terasa keras dan tegang. “Doon..?” dengusannya turun naik. “Kenapa.. Tante…” “Kamu bener-bener hebat Sayang… ooowwww… uuuhh.. Tan.. Tante.. mau keluar hampiiirr.. aahh…” gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah lima belas menit kami bersetubuh. “Ooohh memang enaak Tante, ooohh… Tante ooohh… Tante Susi, ooohh… nikmat sekali Tante, ooohh..” Tak kuhiraukan tubuh Tante Susi yang menegang keras, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, pahanya menjepit keras pinggangku yang sedang asyik turun naik itu, “Aahh… Doon.. Tante ke..luaarrr laagiii… aahh..” liang senggama Tante Susi terasa berdenyut keras sekali, seperti memijit batang kejantananku dan ia menggigit pundakku sampai kemerahan. Kepala batang kejantananku seperti tersiram cairan hangat di dalam liang rahimnya. Sesaat kemudian ia lemas lagi. Batang kejantananku masih menancap setia di liang kemaluan Tante Susi. “Sekarang Tante mau puasin kamu, kasih Tante yang di atas ya, Sayang… mmhh, pintar kamu Sayang..” Posisi kami berbalik. Kini Tante Susi menunggangi tubuhku. Perlahan tangannya kembali menuntun batang kejantananku yang masih tegang itu memasuki liang kenikmatannya dan terasa lebih masuk. Tante Susi mulai bergoyang perlahan, payudaranya tampak lebih besar dan semakin menantang dalam posisi ini, aku segera meremasnya. Tante Susi berjongkok di atas pinggangku menaik-turunkan pantatnya, terlihat jelas bagaimana batang kejantananku keluar masuk liang senggamanya yang terlihat penuh sesak, sampai bibir kemaluan itu terlihat sangat kencang. “Ooohh enaak Tante… oooh Tante.. oooh Tante Susi… oooh Tante… hmm, enaak sekali… ooohh..” kedua buah payudaranya seperti berayun keras mengikuti irama turun naiknya tubuh Tante Susi. “Remas yang mesra dong susu Tante sayang, ooohh… yaahh.. pintar kamu… ooohh… Tante nggak percaya kamu bisa seperti ini, ooohh… pintar kamu Doon ooohh… ganjal kepalamu dengan bantal ini sayang,” Tante Susi meraih bantal yang ada di samping kirinya dan memberikannya padaku. “Maksud Tante supaya saya bisa… srup.. srup..” mulutku menerkam puting susunya. “Yaahh.. sedot susu Tante lagi sayang… hmm.. yak begitu teruuus yang kiri sayang ooohh..” Tante Susi menundukkan badan agar kedua buah dadanya terjangkau mulutku. Cairan mani Tante Susi yang meluber membasahi dinding kemaluannya. Akhirnya dia menjerit panjang, “Ouuhhhgg.. Tante keluuuaaar, lagiii,” erangnya. Aku yang belum puas memintanya untuk menungging. Tante Susi menuruti perintahku, menungging tepat di depanku yang masih terduduk. Hmm.., lezatnya pantat Tante Susi yang besar dan belahan bibir kewanitaannya yang memerah, aku langsung mengambil posisi dan tanpa permisi lagi menyusupkan batang kejantananku dari belakang. Kupegangi pinggangnya, sebelah lagi tanganku meraih buah dada besarnya. “Ooohh… nggg.. Kamu hebaat Donn… ooohh, genjot yang cepat Sayang, ooohh… Tambah cepat lagi… uuuhh..” desah Tante Susi tak beraturan. “Ooohh Tante… Taan..teee… ooohh… nikmat Tante Susi..” Kepalanya menggeleng keras kesana kemari, kurasa Tante Susi sedang berusaha menikmati gaya ini dengan semaksimal mungkin. Teriakannya pun makin ngawur. “Ooohh… jangan lama-lama lagi Sayang, Tante mau keluar lagi oooh..” rintihnya. Lalu aku mempercepat gerakanku hingga bunyinya kecepak-kecepok akibat banyaknya cairan mani Tante Susi yang sudah keluar, lalu aku merasa ada sesuatu yang mau keluar. “Aahh Tante… uuuhh… nikmat sekali, ooohh… Tante sekarang.. Tante Susi, ooohh… saya nggak tahan tanteee… enaak… ooohh..” ceracauku tak beraturan. “Tante juga Doon… ohhh… Doonny sayaanggg, ooohh… keluaar samaan sayaang, oooh..” Kami berdua berteriak panjang, badanku terasa bergetar dan, “Croot… crott… croott… croottt..” entah berapa kali batang kejantananku menyemburkan cairan kental ke dalam rahim Tante Susi yang tampak juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras. Tangan Tante Susi meremas sprei dan menariknya keras, bibirnya ia gigit sendiri. Matanya terpejam seperti merasakan sensasi yang sangat hebat. Sejak itu hubunganku dengan Tante Susi bertambah mesra tidak jarang kami mengadakan perjanjian untuk saling ketemu atau saat dia menyuruhku mengantarkannya ke arisan tapi malah dibelokkan ke rumahnya yang satu di daerah perumahan elit yang sepi, sedang aku sama Shinta tetap pacaran tapi perselingkuhanku dengan mamanya tetap kujaga rahasianya. Ibu Pacarku Yang Alim Ternyata Suka Brondong by – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo. . 2 153 455 311 74 198 476 413