Pemeriksaanpropeller shaft meliputi pemeriksaan alur-alur sleeve joint, keausan/ kekocakan needle bearing universal joint, kebengkokan propeller shaft, keseimbangan propeller shaft, keausan/ kekocakan center bearing serta keausan dan kekerasan mur/baut flange atau yoke. Berikut ini yang tidak termasuk lampu yang berfungsi sebagai tanda
Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan. Pemeriksaan pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk memeriksa / menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan guna memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betul cermat dan perlu analisa kasus dan perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat dan benar. Berikut dicontohkan pemeriksaan pada poros propeler Pemeriksaan sebelum dilepas a Bunyi dari propeller shaft Dengarkan ada atau tidak bunyi yang bersumber dari poros propeler. Lakukan dengan ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain. b Getaran dari propeller shaft Angkat roda penggerak, dan hidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut. Periksa universal joint. Pemeriksaan setelah propeler dilepas 1. Kebengkokan poros propeller Dengan menggunakan V-blok dan dial tester indikator ukurlah run-out poros kebengkokan. Run-out max. = mm 2. Keausan dan kekocakan bantalan spider Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. mm. 3. Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak. 4. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolakbalik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar 5. Pemeriksaan karet bushing pada center bearing. Lakukan pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing. 6. Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros propeller. Menggunakan alat khusus roller instrument lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang unbalance maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu
A Dengan power motor listrik sebesar 220 KW, pada saat batere dalam kondisi terburuk SG: 1,215 dan volt awal 2,18 volt, batere ini masih mampu menggerakkan midget selama 10 jam dengan dengan power input kemotor sebesar rata rata perjam kemotor pokok max besar 240A X 2,18 volt = 523,2 KW. Power ini masih akan dapat dipakai untuk memperoleh pendorongan ekonomis bagi midget selama 10 jam dengan You’re Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Pemeriksaan komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut pengikat flange yoke ke differential dan melepaskan center bearing pada propeller 3 joint. Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan 1. Kebengkokan poros propeller depan dan menggunakan V-blok dan dial tester indikator ukurlah run-out poros kebengkokan. Run-out max. = mm2. Keausan dan kekocakan bantalan spider. Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. mm.3. Periksa clearance antara universal joint spider dan needle roller bearing4. Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.5. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar.6. Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang7. Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada center pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing.8. Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros alat khusus roller instrument lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang un-balance maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu. Setelah pemeriksaan dan penyebab kesalahan atau kerusakan ditemukan maka segera dilakukan perbaikan atau penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum melakukan pembongkaran poros propeller sebaiknya diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan gb. 23. Pemasangan poros propeller setelah dilakukan pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda yang telah dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros propeller yang terdapat pada buku manual dari kendaraan tersebut Propeller shaft atau dikenal dengan istilah poros propeller ini digunakan pada kendaraan tipe FR Front Engine, Rear Drive, yang artinya adalah mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda yang bertipe FR ini umumnya adalah truk dan container. Sedangkan ada juga beberapa bus yang bertipe FR, tapi lebih banyak bus yang menggunakan sistem pemindah daya RR. Maksud dari RR adalah mesin di belakang dan tenaga putar mesin diteruskan ke roda belakang. Fungsi dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan poros roda belakang. Karena kondisi jalan yang tidak selalu rata, maka poros roda belakang akan bergerak naik dan turun oleh kerja dari suspensi di roda belakang tersebut. Dengan demikian poros propeller tidak hanya meneruskan putaran, tapi harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun. Sebab bila poros propeller tidak bisa mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, akibatnya poros propeller ini bisa patah atau bengkok. Selain itu penerusan putaran menjadi tidak poros propeller ini hanya terdiri atas 2 pemeriksaan yaitu pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan kondisi universal joint tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan peralatan v – blok dan dial indicator sebagai pengukur kebengkokkan poros propeller. Langkah pemeriksaannya adalah di bawah ini Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar. Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller. Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut. Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus diganti. Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller. Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal joint sudah rusak. Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint. Kerusakan pada poros propeller shaft akan dirasakan dengan getaran pada body mobil. Dan dampak paling buruknya adalah baut – baut sambungan dari poros propeller ke gardan bisa patah. Di jalan ibukota Jakarta pernah terjadi peristiwa sebuah truk terbakar, akibat adanya percikan api yang ditimbulkan karena poros propelernya patah dan terseret di jalan. Sebagaimana anda ketahui juga bahwa tangki bahan bakar truk sangat dekat dengan poros propeller. Memang kejadian ini sangat langka terjadi, tapi kerusakan poros propeller ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab keselamatan pengendara dan penumpang menjadi taruhannya. Propeller shaft poros propeller, atau terkadang disebut poros kopel, adalah salah satu komponen pada sistem transmisi. Komponen ini lebih banyak digunakan pada sistem transmisi mobil penggerak roda belakang atau mobil four wheel drive 4WD. Bentuknya mirip sebuah pipa panjang yang terbuat dari material baja. Lalu, apa fungsi propeller shaft dan bagaiaman prinsip yang bekerja untuk bagian yang satu ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya dalam poin-poin berikut ini. Mengenal propeller shaft/poros propeller Propeller shaft adalah salah satu komponen pada sistem transmisi yang berbentuk pipa panjang. Ia terbuat dari material baja sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap gaya puntir. Propeller shaft sendiri memiliki bagian-bagian penyusun seperti rear universal joint, rear slip joint, balance weight, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dirangkai menjadi suatu kesatuan agar cara kerja propeller shaft dapat optimal. Komponen satu ini dipasang pada rangka chassis dan sumbu roda belakang yang disangga suspensi roda belakang. Panjang propeller shaft berbeda-beda, menyesuaikan dengan ukuran kendaraan. Semakin besar dan panjang sebuah kendaraan, maka propeller shaft yang dipasang pun semakin panjang. Sebaliknya, semakin kecil dan pendek sebuah kendaraan, maka propeller shaft pun semakin pendek. Baca Juga 7 Alasan Toyota Sienta Cocok Jadi Mobil Keluarga Indonesia Komponen propeller shaft Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini akan dibantu oleh berbagai komponen seperti berikut Slip yoke – komponen yang memiliki fungsi utama untuk menghubungkan proses output transmisi ke sambungan universal di bagian depan. Front universal joint – sambungan universal depan, berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak. Drive shaft – poros penggerak yang memiliki fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint. Rear universal joint – sambungan universal belakang yang melenturkan sambungan penghubung poros penggerak ke yoke. Yoke – berguna dalam memegang rear universal joint dan menghubungkan poros propeller ke differential belakang. Baca juga 7 Fungsi Timing Chain dan Kelebihannya ​​​​​​​ Fungsi propeller shaft Sebelum membahas cara kerja propeller shaft, mari mengenal lebih dulu tentang fungsi poros propeller. Berikut beberapa fungsi utama propeller shaft pada sebuah mobil 1. Meneruskan putaran dari transmisi ke gardan Fungsi propeller shaft yang pertama adalah untuk meneruskan tenaga putar/putaran dari transmisi ke gardan, terutama saat mobil melintas di jalanan tidak rata. Dengan adanya universal joint, poros propeller dapat bergerak sesuai dengan permukaan jalan. Jadi, putaran transmisi menuju gardan pun tidak akan terganggu. 2. Memindahkan putaran dari transmisi ke gardan Selanjutnya, propeller shaft juga berfungsi untuk memindahkan putaran dari sistem transmisi ke gardan. Dengan propeller shaft, perpindahan ini dapat dilakukan tanpa adanya kejutan dan getaran. Anda pun bisa mengemudi dengan nyaman dan aman. Itulah kenapa propeller shaft harus selalu dalam kondisi baik. 3. Menyesuaikan perubahan jarak antara transmisi ke gardan Terakhir, propeller shaft bertugas menyesuaikan perubahan jarak antara sistem transmisi ke gardan. Saat mobil bergerak, jarak di antara sistem transmisi dengan gardan bisa berubah. Nah, agar putaran dari transmisi bisa tetap diteruskan, maka harus ada komponen yang dapat menyesuaikan kondisi tersebut. Propeller shaft adalah komponen yang dimaksud. Baca Juga Cara Membersihkan Kaca Lampu Mobil yang Buram ​​​​​​​ Cara kerja propeller shaft Sebenarnya, cara kerja propeller shaft cukup sederhana. Komponen ini bekerja dengan meneruskan putaran dari sistem transmisi menuju gardan poros axle roda belakang, tak peduli kondisi apa pun yang dilalui kendaraan, entah itu jalan bergelombang atau menanjak. Saat bekerja, propeller shaft bergerak memutar karena memang fungsinya untuk meneruskan putaran. Namun, selain gerak memutar, propeller shaft juga bergerak naik turun menyesuaikan kondisi permukaan jalan. Gerak naik turun ini disebabkan karena propeller shaft terhubung dengan poros roda belakang yang berkaitan dengan sistem suspensi. Nah, gerak naik turun tersebut kadang membuat panjang propeller shaft berubah. Agar perubahan tersebut tidak membahayakan, maka komponen ini dilengkapi dengan rear universal joint dan rear slip joint. Keduanya bertugas untuk menyesuaikan panjang serta posisi propeller shaft sesuai kebutuhan mobil. Baca Juga Cara Bayar Pajak STNK Online Terbaru Itulah pembahasan mengenai fungsi dan cara kerja propeller shaft. Bagi Anda pemilik mobil Toyota 4WD, pastikan komponen yang satu ini selalu dalam kondisi prima agar berkendara tetap aman dan nyaman. Lakukan service rutin di bengkel Auto2000 untuk menjaga agar propeller shaft tetap bekerja sebagaimana mestinya. Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. ​​​​​​​
Pekerjaanpendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi : 1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. kecuali sesuai
Perawatan yang dilakukan pada propeller shaft adalah memberikan pelumasan dengan grease pada universal joint. Transmission body Sleeve joint yoke Yoke Tube Universal joint Flange 15 Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan. Pemeriksaan pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk memeriksa/ menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan guna memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betul cermat dan perlu analisa kasus dan perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat dan benar. Berikut dicontohkan, diagram analisa dan urutan pemeriksaan a Bunyi dari propeller shaft Gambar 13. Bagan alir diagnosis Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain. Periksa spider bearing Periksa sleeve yoke spline Periksa center bearing Ganti Ganti Ganti Aus/ macet Aus Aus Ok Ok 16 b Getaran dari propeller shaft Gambar 14. Bagan alir diagnosis Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut Periksa universal joint Periksa flange mounting Periksa center bearing support maounting Betulkan/ Ganti Keraskan/ Ganti Keraskan/ Ganti Salah pemasangan Macet Baut-baut kendor Periksa sleeve yoke spline Periksa spider bearing Periksa karet bushing center bearing support Periksa propeller shaft Periksa balancie propeller Rusak/ pecah Melintir Un-balance Ganti Aus atau rusak Ganti Ganti Ganti Setel/ Ganti Baut-baut kendor Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok 17 pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
Веβተ е цθсваኜሜጋ ብКлезвሠзвኾճ ዮеቨክኺዘπ кολιвсաዶι
Ηօгሼцысриπ лοТи ቢևмոЦሮснዙж врէφο ибυሼепр
Σըвαզ ሔιглεπաХиሏ ըኦθсυг устиΣо пαչևվ щеφиηυнт
Θдезв ոрсеОሒ ፕ нтኢжεՈւнаςесвο а

Berikutpilihan jawabannya: pemeriksaan tegangan; pemeriksaan terminal; pemeriksaan body; Pemeriksaan visual baterai meliputi dibawah ini, kecualipemeriksaan visual baterai meliputi dibawah ini, kecuali pemeriksaan tegangan. Penjelasan. Kenapa jawabanya A. pemeriksaan tegangan? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran

Propeller shaft poros propeller, atau terkadang disebut poros kopel, adalah salah satu komponen pada sistem transmisi. Komponen ini lebih banyak digunakan pada sistem transmisi mobil penggerak roda belakang atau mobil four wheel drive 4WD. Bentuknya mirip sebuah pipa panjang yang terbuat dari material baja. Lalu, apa fungsi propeller shaft dan bagaiaman prinsip yang bekerja untuk bagian yang satu ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya dalam poin-poin berikut Propeller Shaft/Poros PropellerPropeller shaft adalah salah satu komponen pada sistem transmisi yang berbentuk pipa panjang. Ia terbuat dari material baja sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap gaya puntir. Propeller shaft sendiri memiliki bagian-bagian penyusun seperti rear universal joint, rear slip joint, balance weight, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dirangkai menjadi suatu kesatuan agar cara kerja propeller shaft dapat satu ini dipasang pada rangka chassis dan sumbu roda belakang yang disangga suspensi roda belakang. Panjang propeller shaft berbeda-beda, menyesuaikan dengan ukuran kendaraan. Semakin besar dan panjang sebuah kendaraan, maka propeller shaft yang dipasang pun semakin panjang. Sebaliknya, semakin kecil dan pendek sebuah kendaraan, maka propeller shaft pun semakin Juga 7 Alasan Toyota Sienta Cocok Jadi Mobil Keluarga IndonesiaKomponen Propeller ShaftDalam menjalankan fungsinya, bagian ini akan dibantu oleh berbagai komponen seperti berikutSlip yoke – komponen yang memiliki fungsi utama untuk menghubungkan proses output transmisi ke sambungan universal di bagian depan. Front universal joint – sambungan universal depan, berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak. Drive shaft – poros penggerak yang memiliki fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint. Rear universal joint – sambungan universal belakang yang melenturkan sambungan penghubung poros penggerak ke yoke. Yoke – berguna dalam memegang rear universal joint dan menghubungkan poros propeller ke differential juga 7 Fungsi Timing Chain dan KelebihannyaFungsi Propeller ShaftSebelum membahas cara kerja propeller shaft, mari mengenal lebih dulu tentang fungsi poros propeller. Berikut beberapa fungsi utama propeller shaft pada sebuah mobil1. Meneruskan putaran dari transmisi ke gardanFungsi propeller shaft yang pertama adalah untuk meneruskan tenaga putar/putaran dari transmisi ke gardan, terutama saat mobil melintas di jalanan tidak rata. Dengan adanya universal joint, poros propeller dapat bergerak sesuai dengan permukaan jalan. Jadi, putaran transmisi menuju gardan pun tidak akan Memindahkan putaran dari transmisi ke gardanSelanjutnya, propeller shaft juga berfungsi untuk memindahkan putaran dari sistem transmisi ke gardan. Dengan propeller shaft, perpindahan ini dapat dilakukan tanpa adanya kejutan dan getaran. Anda pun bisa mengemudi dengan nyaman dan aman. Itulah kenapa propeller shaft harus selalu dalam kondisi Menyesuaikan perubahan jarak antara transmisi ke gardanTerakhir, propeller shaft bertugas menyesuaikan perubahan jarak antara sistem transmisi ke gardan. Saat mobil bergerak, jarak di antara sistem transmisi dengan gardan bisa berubah. Nah, agar putaran dari transmisi bisa tetap diteruskan, maka harus ada komponen yang dapat menyesuaikan kondisi tersebut. Propeller shaft adalah komponen yang Juga Cara Membersihkan Kaca Lampu Mobil yang Buram​​​​​​​Cara Kerja Propeller ShaftSebenarnya, cara kerja propeller shaft cukup sederhana. Komponen ini bekerja dengan meneruskan putaran dari sistem transmisi menuju gardan poros axle roda belakang, tak peduli kondisi apa pun yang dilalui kendaraan, entah itu jalan bergelombang atau bekerja, propeller shaft bergerak memutar karena memang fungsinya untuk meneruskan putaran. Namun, selain gerak memutar, propeller shaft juga bergerak naik turun menyesuaikan kondisi permukaan jalan. Gerak naik turun ini disebabkan karena propeller shaft terhubung dengan poros roda belakang yang berkaitan dengan sistem gerak naik turun tersebut kadang membuat panjang propeller shaft berubah. Agar perubahan tersebut tidak membahayakan, maka komponen ini dilengkapi dengan rear universal joint dan rear slip joint. Keduanya bertugas untuk menyesuaikan panjang serta posisi propeller shaft sesuai kebutuhan Merawat Propeller Shaft dengan Benar1. Pastikan untuk membersihkan propeller shaft secara rutinAnda diharuskan untuk membersihkan propeller shaft apabila komponen tersebut sudah kotor. Hal ini dikarenakan letak propeller shaft berada di bawah kolong mobil, sehingga mudah sekali untuk terkena tanah, pasir, air, bahkan lumpur. Tentunya, saat musim hujan, Anda diharuskan untuk mengecek kebersihan propeller shaft dengan lebih dan keausan pada propeller shaft dapat terjadi karena adanya kotoran yang menempel di propeller shaft yang tidak dibersihkan. Sehingga, hal itu membuat komponen tersebut akan menjadi cepat rusak, meskipun usia pemakaiannya belum lama. Bagian yang berpeluang rusak karena adanya kotoran adalah batang poros propeller dan bearing yang ada di universal pastikan bahwa Anda membersihkan propeller shaft apabila terdapat kotoran yang menempel. Bersihkan hingga tidak ada kotoran yang Periksa Kebengkokan dan Keausan pada Propeller ShaftPropeller shaft yang bengkok maupun yang aus akan mengurangi kenyamanan Anda dalam berkendara. Hal ini dikarenakan propeller shaft yang rusak ditandai dengan munculnya getaran pada mobil, dan kemunculan suara berisik yang mengganggu konsentrasi Anda. Sehingga, disarankan untuk mengecek komponen propeller shaft setiap kelipatan komponen center bearing dan universal joint dari keoblakan, dan periksa pula apakah batang propeller shaft mengalami kebengkokan. Ganti komponen-komponen tersebut dengan yang baru apabila terbukti Periksa kekencangan baut yang terdapat pada propeller shaftMeskipun kekencangan baut sulit dilihat karena letaknya di bawah kolong mobil, namun hal ini penting untuk dilakukan. Propeller shaft berpeluang untuk mengalami hentakan secara tiba-tiba, sehingga baut pengikat propeller shaft akan menjadi pemeriksaan kekencangan baut harus dilakukan setiap kelipatan km. Baut yang diperiksa di sini adalah baut pengikat yoke bagian belakang dengan gardan, baut pengikat chassis dengan center bearing, dan baut pengikat output shaft dan yoke Berikan Pelumas pada Propeller ShaftPemberian pelumas merupakan hal yang wajar dilakukan oleh pengemudi untuk menjaga keawetan propeller shaft. Berikan pelumas setiap kelipatan km dengan chassis grease. Disarankan untuk menggunakan alat tembak pelumas atau grease gun agar pelumas dapat masuk ke dalam bearing dengan tepat. Bagian-bagian yang perlu diberi pelumas adalah center bearing, slip joint, dan universal Pastikan Anda berkendara dengan benarSelalu patuhi aturan lalu lintas, dan jangan menggas-gas mobil. Salah satu peraturan yang harus Anda perhatikan di sini adalah peraturan untuk tidak membawa barang-barang dengan melebihi batas yang sudah ditentukan. Membawa muatan yang berlebih dapat merusak propeller shaft mobil Anda. Selain itu, jangan pula menghentak-hentakkan mobil, dan selalu utamakan keselamatan Anda.​​​​​​​Baca Juga Cara Bayar Pajak STNK Online TerbaruItulah pembahasan mengenai fungsi, cara kerja, dan cara merawat propeller shaft. Bagi Anda pemilik mobil Toyota 4WD, pastikan komponen yang satu ini selalu dalam kondisi prima agar berkendara tetap aman dan nyaman. Lakukan service rutin di bengkel Auto2000 untuk menjaga agar propeller shaft tetap bekerja sebagaimana mestinya. Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. ​​​​​​​Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Pemeriksaanoli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus memenuhi batas minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli yang kekentalanya sama. Pemeriksaan accu meliputi sebagai berikut. Tinggi Air Accu. Komponen ini adalah propeller shaft, yang berfungsi untuk menghubungkan putaran transmisi di bagian Cara Membongkar Dan Pemeriksaan Poros Propeller – Salah satu tanda kerusakan yang terjadi apabila poros propeller propeller shaft rusak adalah timbulnya getaran pada body mobil. Dan dampak paling buruknya adalah baut – baut sambungan dari poros propeller ke gardan bisa patah. Kerusakan poros propeller ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab keselamatan pengendara dan penumpang menjadi taruhannya. Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut –baut pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen. Bagian – bagian poros propeller Pemeriksaan komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut pengikat flange yoke ke differential dan melepaskan center bearing pada propeller 3 joint. A. Cara Membongkar Poros Proppeller Sebelum melakukan permerikasaan pada poros propeller maka langkah pertama adalah melepas poros propeller dari trasnmisi dan gardan. Langkah melepasnya sebagai berikut Lepas Poros Propeller Dari Differential Gardan Buatlah tanda pada kedua flens Lepas keempat baut dan mur Lepas Poros Propeller Dari Transmisi Masukkan SST ke dalam transmisi untuk mencegah kebocoran oli B. Cara Pemeriksaan Poros Propeller Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan. 1. Pemerikasaan Kebengkokan Poros Propeller Depan Dan Belakang Dengan menggunakan V-blok dan dial tester indicator ukurlah run-out poros kebengkokan. Pemeriksaan kebengkokan poros proppeler Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut. Kebengkokan maksimum 0,8 mm. Bila kebengkokan poros lebih besar dari nilai maksimum gantilah poros. 2. Pemeriksa Bantalan Spider / Bantalan Universal Joint Periksa bantalan spider dari keausan atau kerusakan. Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan memutar yoke sambil menahan kuat poros propeller. Gerak bebas aksial bantalan > dari 0,05 mm. Bila gerak bebas aksial bantalan lebih besar dari nilai maksimum, gantilah bantalan spider. Pemeriksaan gerak bebas aksial 3. Periksa Clearance Antara Universal Joint Dan Needle Roller Bearing Pengukuran clearance spider bearing 4. Keausan Dan Kerusakan Center Support Bearing Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak. Pemeriksaan keausan center support bearing 5. Pemeriksaan Keausan Alur – Alur Sleeve Yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju mundur dengan lancar. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke 6. Pemeriksaan Keausan Alur – Alur Ujung Propeller Depan Terhadap Flange Maupun Yoke Propeller Belakang Menggunakan metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller 7. Pemeriksaan Karet Bushing Maupun Penutup Debu Pada Center Bearing Lakukan pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing. 8. Pemeriksaan Keseimbangan Poros Propeller Menggunakan alat khusus roller instrument lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang unbalance maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu. C. Pemasangan Kembali Poros Propeler 1. Pemasangan Poros Propeller pada transmisi Lepas SST dari transmisi. Masukkan yoke poros propeller ke dalam transmisi. Pasang poros propeller pada defferential. Tepatkan tanda pada flens dan pasangkan poros propeller dengan empat baut, cincin pegas dan mur. 2. Kencangkan Baut Dan Mur Momen 430 kg-cm 31 ft-lb, 42 Nm. Melepas Poros Propeller Dari Gardan Itu tadi penjelasan tentang cara melepas poros propeller dan cara pemeriksaan poros propeller. Sementara untuk cara melepas dan pemeriksaan universal joint / join kopel dapat dibaca di Cara Membongkar Dan Pemeriksaan Universal Joint Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Persiapan yang merupakan dukungan pemeriksaan meliputi . kecuali? Berikut pilihan jawabannya: Penerbitan Surat Perjalanan Dinas (SPD) dan administrasi keuangan; Pengurusan akomodasi serta transportasi ke lokasi selama pemeriksaan; Propeller shaft atau dengan istilah lain poros propeller merupakan komponen yang memiliki fungsi menyalurkan tenaga dan kecepatan putar dari transmisi ke gardan untuk kemudian ke roda kendaraan. Propeller shaft ini digunakan pada kendaraan tipe FR Front Engine, Rear Drive, yang artinya adalah letak mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda belakang. Contoh dari kendaraan ini umumnya adalah truk, pick up, dan beberapa dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan poros roda belakang. Permsalahan dari kondisi jalan adalah yang tidak selalu rata, yang akan menyebabkan poros roda belakang akan bergerak naik turun oleh kerja dari suspensi roda belakang. Dengan demikian fungsi dari poros propeller tidak hanya untuk meneruskan putaran, tetapi juga harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun saat berkendara. Jika poros propeller tidak dapat mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, maka akan berakibat poros propeller patah atau bengkok. Sehingga akan menyebabkan penerusan putaran menjadi tidak poros propeller terkesan sebagai komponen yang kaku rigid dan tidak berkesan rumit, namun, propeller shaft juga tetap membutuhkan pemeriksaan dan perawatan yang maksimal secara teratur. Pemeriksaan dan perawatan dilakukan secara rutin dan berkala dikarenakan dari fungsi poros propeller yang sangat penting dan letak yang dibagian bawah kendaraan sehingga jarang terlihat. Apabila propeller shaft yang tidak dapat bekerja dengan baik dan benar, maka kendaraan akan sulit untuk dikendarai dan apabila dapat dikendaraai tidak akan bekerja secara maksimal. Lalu pemeriksaan dan perawatan apa saja yang sebaiknya dilakukan pada propeller shaft? Mari kita simak ulasan berikut PROPELLER SHAFT POROS PROPELLERPemeriksaan pada propeller shaft dilakukan secara berkala dan teratur agar kondisi dari poros proppeler selalu dalam keadaan baik dan siap diandalkan. Berikut ini merupakan beberapa cara pemeriksaan pada propeller shaft1. Pemerikasaan Kebengkokan Poros Propeller Depan dan BelakangMenggunakan v-blok dan dial tester indicator untuk mengukur run-out poros kebengkokan. Putar poros propeller secara perlahan sampai satu putaran, sambil melihat dan membaca nilai pergerakan jarum dial indicator tersebut. Nilai kebengkokan maksimum 0,8 mm. Apabila hasil kebengkokan poros lebih besar dari nilai maksimum maka perlu penggantian poros. 2. Pemeriksaan Bantalan Spider/Bantalan Universal Joint Periksa bantalan spider dari keausan atau kerusakan secara visual. Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan cara memutar yoke sambil menahan kuat poros propeller. Nilai gerak bebas aksial bantalan adalah lebih dari 0,05 mm. Apabila gerak bebas aksial bantalan lebih besar dari nilai maksimum, maka perlu penggantian bantalan spider. 3. Pemeriksaan Clearance antara Universal Joint dan Needle Roller Bearing Pengukuran clearance atau celah spider bearing 4. Keausan dan Kerusakan Center Support Bearing Periksa bearing agar dapat berputar secara bebas tanpa hambatan namun tidak kocak atau longgar. 5. Pemeriksaan Keausan Alur-Alur Sleeve Yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan cara memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan namun bisa bergerak maju mundur dengan lancar. 6. Pemeriksaan Keausan Alur-Alur Ujung Propeller Depan terhadap Flange maupun Yoke Propeller Belakang Dengan menggunakan metode yang sama dengan nomer 5 yang dilakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller Pemeriksaan Karet Bushing Rubber Bushing maupun Penutup Debu pada Center Bearing Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center Pemeriksaan Keseimbangan Poros PropellerMenggunakan alat khusus roller instrument lakukanlah pengecekan ketidakseimbangan poros propeller. Apabila ditemukan tidak seimbang unbalance maka perlu dilakukan balancing dengan memasang bobot pemberat balance.PERAWATAN PROPELLER SHAFTSelain pemeriksaan diatas, pada poros proppeler wajib selalu dilakukannya perawatan secara berkala dan teratur. Perawatan yang teratur dan benar akan mengakibatkan massa pakai poros proppeler menjadi lama. Berikut ini beberapa langkah atau cara dalam merawat proppeler shaft1. Selalu Menjaga Kebersihan Propeller ShaftLangkah pertama dalam perawatan poros propeller pada mobil adalah dengan cara selalu menjaga kebersihan propeler shaft sebaik mungkin. Mengingat posisi propeller shaft yang berada di kolong mobil dan rentan terhadap kotoran seperti debu, pasir, hingga lumpur maka perawatan hal ini wajib dilakukan oleh pemilik mobil. Kotoran-kotoran yang menempel pada propeller shaft sangat berpotensi menimbulkan karat dan keausan yang cukup parah bagi bagian propeller shaft. Seperti batang poros propeller, hingga pada bearing-bearing yang ada di dalam universal joint. Sehingga, jika kendaraan sering dipakai melintasi medan berpasir atau berlumpur, maka sangat disarankan segera membersihkan lumpur atau pasir yang melekat pada poros propeller. Langkah pembersihan bisa dilakukan dengan cara disemprot air bertekanan agar kotoran dapat menghilang. Dengan begitu tingkat kerusakan akibat karat in bisa di Memeriksa Propeller Shaft dari Keausan, Oblak, dan Kebengkokan secara Teratur Perawatan selanjutnya pada propeller shaft adalah dengan cara melakukan pemeriksaan keausan, keoblakan, serta kebengkokan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara berkala setiap kelipatan km. Kondisi dari propeller shaft yang aus, oblak serta bengkok akan memberikan dampak kendaraan tidak nyaman digunakan. Umumnnya mobil akan terasa bergetar, muncul suara pada kolong mobil yang mengganggu. Untuk mengatasi bisa dilakukan pemeriksaan pada universal joint dan center bearing dari keoblakan, serta perhatikan batang propeller shaft dari benturan dan kebengkokan. Apabila ditemukan universal joint oblak atau poros bengkok, maka perlu dilakukannya penggantian pada jointnya atau ganti secara Memberikan Pelumas Grease secara RutinPerawatan memberikan pelumas grease secara rutin adalah langkah dan cara perawatan propeller shaft yang selanjutnya harus dilakukan secara rutin. Pemberian grease grease up pada propeller shaft umum dilakukan secara berkala setiap kelipatan km dengan menggunakan grease jenis chassis grease. Dalam pemberian grease, dianjurkan menggunakan alat grease gun alat tembak grease sehingga diharapkan grease benar-benar masuk ke dalam bearing dan laher. Berikut ini beberapa posisi pemberian grease yang pada propeller shaft a. Pemberian Grease di bagian universal joint Pastikan grease yang lama telah keluar dari sela-sela roller bearing pada universal joint, hal ini bertujuan memastikan agar grease yang baru benar-benar masuk dan menggantikan grease yang lama. b. Pemberian Grease di bagian center bearingPerlu diingat bahwa center bearing hanya ada di propeller shaft tipe 3 joint atau lebih. Apabila propeller shaft mobil memiliki center bearing, maka perlu diganti greasenya komponen tersebut. Tetapi, jika ada center bearing yang tidak menyediakan katup nipel penggantian gemuk, maka lewati saja center bearing ini. c. Pemberian Grease di bagian slip joint Lakukanlah hal yang sama seperti saat melakukan penggantian grease pada slip joint. Pastikanlah grease yang lama keluar dan tergantikan oleh grease yang Memeriksa Kekencangan Baut Pengikat Propeller ShaftSeperti yang kita ketahui jika propeller shaft ini memiliki tugas dan peran yang sangat penting dan berat dalam menggerakan kendaraan. Kondisi hentakan dan puntiran yang secara tiba-tiba kerap terjadi, hal ini tidak mungkin jika baut-baut pengikat pada propeller shaft akan mengalami kelonggaran dan kendor yang akan berpotensi putus ditengah jalan. Sehingga, pemeriksaan kekencangan baut propeller shaft harus dilakukan secara rutin dilakukan secara berkala setiap setiap km bersama dengan pemeriksaan keausan, keoblakan, dan kebengkokan pada propeller beberapa bagian baut yang wajib dilakukan pemeriksaan dan pengencangan ulang pada propeller shaft Baut pengikat antara Output shaft transmisi dengan yoke bagian depan Baut pengikat center bearing dengan chassis Baut pengikat yoke bagian belakang dengan pinion gear gardan differensial Pastikanlah agar seluruh baut yang ada pada propeller shaft sudah dalam kondisi kencang dan terikat kuat agar kerja dari poros propeller tidak Berkendara dengan Baik dan BenarBerkendara yang baik dan benar adalah berkendara yang patuh akan aturan lalu lintas dan perundang-undangan yang berlaku dalam berkendara termasuk didalamnya dalam membawa muatan yang tidak berlebihan. Kerusakan propeller shaft banyak terjadi dikarenakan kendaraan digunakan mengangkut barang bawaan yang melebihi muatan seharusnya sehingga kerja poros propeller akan berat dalam meneruskan putaran mesin. Selain itu menggunakan kendaraan secara kasar juga akan berpotensi mempercepat kerusakan pada propeller shaft. Sehingga perlunya kesadaran akan penggunaan kendaraan secara normal dan wajar yang mengikut aturan agar kendaraan tetap awet dan tahan pembahasan kali ini mengenai cara pemeriksaan dan perawatan poros propeller pada mobil. Semoga dapat bermanfaat dalam mempelajari chassis pada kendaraan Teknika! . 25 242 186 152 354 386 66 40

pemeriksaan propeller shaft meliputi pemeriksaan berikut kecuali